Cara Dia Menegurku

Tak ayal lagi, masa lemah dan terpuruk pasti akan tiba. Hidup bak roda berputar kata orang bijak. Kadang di atas, kadang di samping, kadang di bawah, bergilir datang silih berganti. Ketika sedang semangat-semangatnya visi misi itu tampak begitu nyata, dan mungkin untuk diwujudkan. Tapi ada masa dimana tiba-tiba ia lemah, surut, dan perlahan terlupakan.

Hingga datang teguran yang indah, dari seseorang yang tidak disangka-sangka, entah itu ada teman yang tiba-tiba mengirim pesan dan ngirim cover buku "Diary Sang Pemimpi" karya Kak Zeni Rahmawati, entah itu balasan admin akun ig yang pas banget momentumnya tiba-tiba balas DM dengan nanya "Kamu Penulis ya?"

Lagi-lagi, kamu pikir itu hanya kebetulan? atau hanya sedang mencocok-cocok kan kejadian, menyambung puzzle atau cuma terlalu baper?

bagiku, semua yang terjadi dalam hidup pasti ada maksudnya, pernah ngerasain gak, suatu moment dimana kamu melihat sesutau lantas berpikir, kok bisa ya, pas banget. Pas liat postingan, cuitan, lantas merasa seperti sedang ditegur dengan cara paling lembut. Sudahkah kita menyadarinya.

Dia begitu menyayangi kita terlepas dari semua dosa kita, Dia tak pernah meninggalkan kita cuma kita yang sering mengabaikan sinyal-sinyal yg kirim olehNya. atau jangan-jangan koneksi kita yang buruk sehingga sulit menerima pesannya, atau paket data kita yang sedang mati, coba cek dulu pengaturan, hidupkan lagi data selulernya (hatinya). 

Menjaga niat ini memanglah susah, butuh komitmen dan ia terletak di hati. Dimana kalau hati itu baik, maka baik seluruhnya, bila hati itu kotor maka rusaklah semuanya. Menjaga hati ternyata perlu usaha, mungkin kita sudah lama tidak baca buku panduanya, alat dan mesin canggih contoh : alat pengendali pencemaran udara aja  perlu di maintanace supaya awet, masak hati alat pengendali baik-buruknya hidup sementara ini gak dijaga sih, ibarat aplikasi aja mesti di update biar fiturnya bisa terupgrade, lalu bagaimana dengan hati, sudahkah imannya di upgrade?

mungkin kita yang lupa menjaga asupan makanan, jika perut terasa lapar kemudian perih kita akan segera mencari makanan, jika hati kita lapar haus kemudian gelisah dan tidak tenang akankah kita segera mencari makan. Yang pertama terasa secara lahir jelas dan nyata rasa laparnya tak bisa diabaikan, namun yang kedua terasa di batin jelas juga rasa hampanya tapi sering diabaikan. keduanya sama pentingnya. Dear, perhatikanlah gizi seimbang tidak hanya untuk perutmu tapi juga hatimu.

Bersyukurlah Dia menegurmu lembut, lewat teman lewat apa yang kamu lihat, apa yan kamu dengar dan apa yang kamu rasa. Perhatikan sekelilingmu, pekalah dengan kodeNya. Cara Dia menegurku, cara Dia menegurmu, sudah pas. Ketika sadar segeralah kembali, Kembali pada jalan yang bisa membuat kita berkumpul di Surga bersama Rasulullah Saw.

Kalau bukan mati enak, apa lagi yang sedang dicari?
we live for the afterlife,isn't?

just note to myself, if you can relate it means you're same visionary people like me. Good luck for us. 😊 this publication is belong with me @jumatengahari now still being have an infj personalities

Comments